Sabtu, 17 Mei 2008

sesal kita...

setitik guratan tintaku atas lembar usang
telah memekik pandangmu,
telah mencabik batinmu,
hingga menghardik jiwamu.
aku tau gulanamu,
aku tau gundahmu.
tapi...
aku tak tau liar guratanku
...MAAF...
hanya itu kata yang ku miliki
menuju lepasnya seonggok sesalku
dan
menunggu kembali kilau auramu
saat itu...
aku sadar salahku
saat itu...
kau pun sadar salahmu
MAAF kan aku teman
bebaskan sesal kita

1 komentar:

lida mengatakan...

cie......



yang lagi sok puitis....




ati-ati bun....
ntar lp keselek pena lho.....
(idih pena....... maasih kaku aja..... maklum bwt calon novelis........ huekzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz)






hehehehehehehe.......
=P